Militer AS Bantah Tembaki Warga Libya Saat Penyelamatan Awak F-15
Reuters :
Tripoli - Militer Amerika Serikat membantah pemberitaan yang menyebutkan pasukan AS menembaki hingga melukai beberapa warga sipil saat operasi penyelamatan dua awak pesawat tempur AS yang jatuh di dekat Kota Benghazi, Libya.
Sebelumnya Channel 4 memberitakan, pasukan AS menembaki warga setempat hingga melukai enam orang saat akan menyelamatkan dua kru jet tempur F-15E Eagle yang jatuh pada Senin, 21 Maret malam waktu setempat.
Operasi penyelamatan itu dilakukan oleh marinir-marinir AS yang menaiki pesawat Osprey yang diterbangkan dari kapal induk USS Kearsarge, yang ditempatkan di lepas pantai Libya.
"Tak ada tembakan yang dilepaskan," ujar Kapten Richard Ulsh dari Marinir AS seperti dilansir harian Inggris, Telegraph, Rabu (23/3/2011).
"Osprey tidak dipersenjatai dan marinir-marinir baru akan turun dari pesawat," ujarnya. Dikatakannya, mereka terus memonitor apa yang terjadi saat itu.
"Dan penembakan tak pernah dilaporkan. Seandainya itu dilaporkan, kami pasti sudah mempertimbangkan untuk mengerahkan pasukan reaksi cepat, dan itu tak pernah terjadi," tandas Ulsh.
Sebelumnya seorang anggota kelompok pemberontak Libya di lokasi kecelakaan itu, Omar Sayid mengatakan kepada Channel 4 News, "Kami terganggu dengan penembakan itu, karena jika mereka akan memberi kita kesempatan kita akan menyerahkan kedua pilot itu kepada mereka (AS). Tembakan itu membuat panik," ujarnya.
dikutip dari detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar