Tampilkan postingan dengan label TECHZONE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TECHZONE. Tampilkan semua postingan

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SECARA EFISIEN



Animasi Huruf

Sejak dahulu kala manusia selalu berusaha untuk menciptakan berbagai cara agar mempermudah hidupnya, teknologi demi teknologi telah ditemukan dan terus dikembangkan. Seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan manusia jaman modern, maka teknologipun mengalami perkembangannya dan juga tidak hanya merupakan hal teknis, namun juga telah masuk kepada ranah politk dan ekonomi.

Perencanaan Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi

SEJARAH KEDOKTERAN NUKLIR



Kedokteran Nuklir merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mengalami perkembangan pesat seiring dengan kemajuan penelitian dibidang pemnfaatan tenaga nuklir untuk kepentingan damai.

Dalam proses perkembangannya, kedokteran nuklir merupakan hasil dari kontribusi dari para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda, mulai dari ilmu fisika, kimia, teknik, dan kedokteran.
Momentum paling penting dalam perkembangan kedokteran nuklir adalah penemuan radionuklida buatan Frédéric Joliot-Curie dan Irène Joliot-Curie pada tahun 1934.  Pada bulan Februari 1934, Joliot-Currie mempubllikasikan bahan radioaktiv buatan yang pertama dalam jurnal Nature. Penemuan mereka diilhami hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wilhelm Konrad Roentgen tentang  X-ray, Henri Becquerel tentang garam radioaktif uranium, dan Marie Curie (ibu Irene Curie) tentang thorium radioaktif, polonium serta pengaruh penggunaan koin dalam radioaktivitas.

Pada tahun 1930, Taro Takemi mempelajari penerapan fisika nuklir dalam bidang pengobatan.

Pada tanggal 7 Desember 1946, Kedokteran Nuklir mendapat pengakuan lebih luas ketika sebuah artikel yang ditulis oleh Sam Seidin diterbitkan dalam Journal of American Medical Association. Dalam artikel tersebut diuraikan kesuksesan penggunaan radioiod (I-131) terhadap pasien dengan metastasis kanker tiroid. Hal ini dianggap oleh banyak sejarahwan sebagai artikel yang paling penting yang pernah diterbitkan dalam Kedokteran Nuklir. Walaupun, pada awal penggunaan I-131 dikhususkan untuk terapi kanker tiroid, dalam perkembangannya penggunaan I-131 kemudian berkembang untuk pencitraan kelenjar tiroid,kuantifikasi fungsi tiroid, dan terapi untuk hipertiroidisme.

Semakin meluasnya penggunaan secara klinis, Kedokteran Nuklir dimulai pada awal 1950-an, sehingga pengetahuan tentang radionuklida , deteksi radioaktivitas, dan penggunaan radionuklida tertentu untuk melacak proses-proses biokimia semakin diperluas dan diperdalam oleh para ahli. Benediktus Cassen adalah perintis dalam mengembangkan scanner pertama dan Hal O Anger' mengembangkan kamera scintilasi dan  memperluas applikasi  Kedokteran Nuklir dengan  spesialisasi pencitraan medis.

Pada tahun-tahun awal pertumbuhan kedokteran nuklir sangat fenomenal. Pada tahun 1954, Perhimpunan Kedokteran Nuklir dibentuk di Spokane, Washington, USA. Pada tahun 1960, Perhimpunan tersebut mulai mempublikasikan Jurnal Kedokteran Nuklir yang merupkan salah satu  jurnal ilmiah terkemuka Amerika.

Di antara banyak radionuklida yang ditemukan, dalam aplikasi medis, penemuan dan pengembangan Technetium-99m merupakan hal yang sangat penting. Penemuan Technitium pertama kali ditemukan pada tahun 1937 oleh C. Perrier dan E. Segre sebagai unsur buatan. Saat ini, Technetium-99m adalah unsur yang paling dimanfaatkan dalam Kedokteran Nuklir dan berperan dalam berbagai studi pencitraan Kedokteran Nuklir.

Pada tahun 1970-an sebagian besar organ tubuh dapat divisualisasikan menggunakan metode Kedokteran Nuklir. Pada tahun 1971, American Medical Association resmi mengakui kedokteran nuklir sebagai spesialisasi medis, dan pada 1980-an, radiofarmasi dirancang untuk digunakan dalam diagnosis penyakit jantung. Teknik pencitraan tomografi telah dikembangkan lebih lanjut di Washington University School of Medicine.
(Akhmad Khusyairi, M.Eng)
sumber : http://www.nu.or.id/

Menguak Motif di Balik Kunjungan Bill Gates ke Indonesia

 
Presiden Direktur Microsoft Windows Bill Gates, mengunjungi Indonesia pada 8 Mei lalu. Pemimpin perusahaan pengembang piranti lunak (software) yang dikenal dengan sistem jendela itu menjanjikan kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan produk Microsoft secara gratis untuk kepentingan pendidikan.

Bantuan tersebut diberikan Gates dengan syarat bahwa pemerintah menyediakan komputer murah bagi lembaga-lembaga pendidikan yang akan menerimanya. Murah yang dimaksud untuk harga komputer tersebut adalah 200 dolar Amerika Serikat (AS) per unit komputer. Nilai tersebut kira-kira Rp 1.870.000 dengan asumsi kurs 1 dolar AS sama dengan Rp 9.350.

Bila dilihat harganya memang sangat murah. Besar kemungkinan bisa dijangkau. Tetapi, mari kita coba melihat dulu kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam negeri. Sungguh tidak memungkinkan untuk itu. Di satu sisi, masyarakat diwajibkan memikul beban hidup yang berat. Semakin berat pula akibat naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang juga diikuti naiknya harga-harga bahan pokok lainnya. Dengan demikian, sangat ironis apabila tawaran Gates disanggupi pemerintah. Apalagi pemerintah melakukan pengadaan komputer seharga 200 dolar AS per unit itu dalam jumlah ribuan.

Menurut penulis, hal yang terpenting bagi kita adalah mencoba mencermati dan menelisik tujuan sebenarnya dari seorang Gates yang termasuk dalam daftar orang terkaya nomor 3 di dunia itu. Indonesia, diakui atau tidak, adalah salah satu negara yang masuk dalam kategori ‘surga’ pembajakan, dan produk-produk Microsoft adalah salah satu korbannya.

Melihat kenyataan tersebut, Gates sebagai pucuk pimpinan sebuah perusahaan piranti lunak di dunia itu tidak bisa tinggal diam. Dalam sudut pandang Gates sebagai seorang pebisnis, Indonesia dinilainya sebagai negara berkembang yang memiliki potensi besar untuk lahan tumbuhnya teknologi. Hal penting lainnya adalah kian diminatinya dagangan Gates di Indonesia.

Cara terbaik mengurangi pembajakan piranti lunak adalah dengan membiarkannya dibajak untuk beberapa kurun waktu tertentu, lalu memberikannya secara gratis kepada sasaran yang tepat, yaitu para siswa yang masih dalam tahap pertumbuhan dan pengenalan terhadap penggunaan aplikasi komputer. Sebab, apabila pada masa tersebut seorang siswa sudah terbiasa menggunakan suatu software propetiary (piranti lunak berbayar), maka ia akan mengalami kendala apabila akan menggunakan piranti lunak lain yang non-propetiary, misal, open source (berlisensi umum). Sebaliknya, yang tercipta adalah akibat ketergantungan. Sehingga dengan terpaksa siswa tersebut kelak harus membeli software propetiary apabila akan menggunakan komputernya.

Kita kembali kepada kewajiban pemerintah untuk menyediakan komputer murah seharga 200 dolar AS per unitnya. Harga itu, kemungkinan kecil pasar yang dibidik dapat membeli seperangkat komputer baru. Nilai tersebut adalah harga rata-rata komputer bekas, lalu bagaimana kelanjutannya?

Sekadar perkiraan, berikut penulis ilustrasikan perbedaan budaya penggunaan komputer di negeri ini dengan di negara tempat tinggal Gates. Di Indonesia, sebuah unit komputer akan tetap digunakan terus bahkan setelah 5 tahun selama masih dapat berfungsi dengan baik. Pemiliknya tidak terlalu memusingkan perkembangan piranti lunak yang semakin pesat. Selama kompatibilitas (baca: kecocokan) masih dapat ditoleransi, maka lebih baik mengalokasikan dana untuk kebutuhan pokok kehidupannya. Sedangkan di negara-negara maju, umur pakai sebuah unit komputer rata-rata tidak lebih dari 3 tahun. Setelah melewati masa itu, maka pemiliknya akan mengganti dengan unit komputer baru yang sudah dapat dipastikan lebih cepat, lebih baik, lebih hemat energi dan lebih berteknologi baru sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja.

Lalu, bagaimana dengan nasib komputer bekasnya? Tentu saja komputer itu akan dijual murah atau bahkan dibuang dengan tujuan untuk didaur ulang. Nah, komputer-komputer bekas dari negara maju itulah yang sebagian beredar di Indonesia. Dikhawatirkan dengan patokan harga 'murah' senilai 200 dolar AS tersebut, bila pemerintah menerima tawarannya, maka harus melakukan impor komputer bekas (refurbished) tersebut dari negara maju, seperti AS.

Tawaran Gates kepada pemerintah untuk membantu pendidikan di negeri ini ada baiknya, sebab pemerintah sendiri masih mengalami kesulitan untuk melakukannya. Namun, lebih bijak lagi agar lebih berhati-hati menerima sebuah tawaran dengan tidak melupakan bahwa bagaimana pun Gates seorang pebisnis. Misinya, berdagang dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pelanggan tetapnya. Akan lebih baik bila pemerintah dapat lebih mengkaji kembali persyaratan yang diajukan Gates. Jangan sampai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa justru berbalik menjadi pembodohan dengan membiarkan generasi muda terdoktrin program-program temuan kaum kapitalis sehingga cakrawala berpikirnya menjadi sempit.

Karena di satu sisi, pemerintah juga sedang mengembangkan suatu program berbasis open source yang relatif murah dan bahkan gratis yang bernama Indonesia Goes Open Source (IGOS). Peranti lunak itu berbasis Linux dan IGOS merupakan salah satu karya putra-putri terbaik bangsa ini. (Ardyan Novanto Arnowo)
sumber : http://www.nu.or.id/

PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR (Bag. II) PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR



Saat ini pemanfaatan teknologi nuklir telah merambah ke berbagai bidang, namun secara umum pemanfaatan teknologi nuklir dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu untuk kepentingan militer dan kepentingan damai (sipil).

Penggunaan Teknologi Nuklir untuk Kepentingan Damai (Sipil)

Aplikasi medis

Pemanfaatan teknologi nuklir dibidang kedokteran dikategorikan menjadi;  diagnosa dan terapi radiasi, perawatan yang efektif bagi penderita kanker. Pencitraan (sinar X, CT Scan), penggunaan Tecnesium untuk diinjeksikan pada molekul organik, perunutan radioaktif dalam tubuh sebelum diekskresikan oleh ginjal, dan lain-lain.

Aplikasi industri
Pemanfaatan teknologi nuklir terkait dengan teknologi pertambangan digunakan pada eksplorasi minyak dan gas. Teknologi nuklir berperan dalam menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti porositas dan litografi. Teknologi ini melibatkan penggunaan neutron atau sumber energi sinar gamma dan detektor radiasi yang ditanam dalam bebatuan yang akan diperiksa.
Pada bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan, Teknologi nuklir digunakan untuk  mengukur kelembaban dan kepadatan tanah, aspal, dan beton. Untuk tujuan ini umumnya digunakan cesium-137 sebagai sumber radiasinya. Pemanfaatan teknologi nukir juga digunakan untuk menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk menentukan kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan untuk menentukan ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kwalitas rokoknya.

Apikasi komersial
Ionisasi dari Americium-241 digunakan pada detektor asap dengan memanfaatkan radiasi alfa. Tritium digunakan bersama fosfor pada rifle untuk meningkatkan akurasi penembakan pada malam hari. Pemanfaatan sifat perpendaran dari beberapa unsur digunakan dalam beberapa rambu, diantaranya perpendaran tanda “exit”

Pemrosesan makanan dan pertanian
Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi pengion yang ditujukan untuk  menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang digunakan adalah sinar gamma, sinar X, dan elektron yang dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan peningkatan rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah pemaparan (penyinaran dengan radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan manfaat teknis. Teknik seperti ini juga digunakan pada peralatan medis, plastic, tabung/pipa untuk jalur pemipaan gas, saluran untuk penghangat lantai, lembaran untuk pengemas makanan, onderdil otomotif, kabel, ban, dan bahkan batu perhiasan. Dibandingkan dengan pemaparan irradiasi makanan, volume penggunaan nuklir pada aplikasi tersebut jauh lebih besar namun tidak diketahui oleh konsumen.
Efek utama dalam pemrosesan makanan dengan menggunakan radiasi pengion berhubungan dengan kerusakan DNA. Mikroorganisme tidak mampu lagi berkembang biak dan melanjutkan aktivitas mereka. Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak mampu berkembang. Tanaman tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan penuaan. Semua efek ini menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan.
Harus diperhatikan bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi cukup rendah dibandingkan dengan memasak bahan makanan yang sama hingga matang. Bahkan energi yang digunakan untuk meradiasikan 10 kg bahan makanan hanya mampu memanaskan air hingga mengalami kenaikan temperatur sebesar 2,5 oC.
Keuntungan pemrosesan makanan dengan  radiasi pengion adalah, densitas energi per transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah molekul dan menghasilkan ionisasi (tercermin pada nama metodenya) yang tidak dapat dilakukan dengan pemanasan biasa. Hal inilah yang menjadi alasan yang menguntungkan. Perlakuan bahan makanan solid dengan radiasi pengion dapat menciptakan efek yang sama dengan pasteurisasi bahan makanan cair seperti susu. Namun, penggunaan istilah pasteurisasi dingin dan iradiasi adalah proses yang berbeda, meski bertujuan dan memberikan hasil yang sama pada beberapa kasus.
Iradiasi makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya diperkirakan melebihi 500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia.
Perlu diperhatikan bahwa iradiasi makanan secara esensial bukan merupakan teknologi nuklir; hal ini berhubungan dengan radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh pemercepat elektron dan konversi, namun juga mungkin menggunakan sinar gamma dari peluruhan inti nuklir. Penggunaan di dunia industri untuk pemrosesan menggunakan radiasi pengion, menempati sebagian besar volume energi pada penggunaan pemercepat elektron. Iradiasi makanan hanya sebagian kecil dari aplikasi nuklir jika dibandingkan dengan aplikasi medis, material plastik, bahan mentah industri, batu perhiasan, kabel, dan lain-lain.

Energi nuklir
Energi nuklir adalah tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan tekendali dari reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan/atau melakukan pekerjaan mekanis.
Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% listrik yang dihasilkan di seluruh dunia (data tahun 2004) dan digunakan untuk menggerakkankapal induk,kapal pemecah es, dan kapal selam nuklir.

Kecelakaan
Kecelakaan nuklir diakibatkan oleh energi yang terlalu besar yang seringkali sangat berbahaya. Pada sejarahnya, insiden pertama melibatkan pemaparan radiasi yang fatal. Marie Curie meninggal akibat aplastik anemia yang merupakan hasil dari pemaparan nuklir tingkat tinggi. Dua peneliti amerika, Harry Daghlian dan Louis Slotin, meninggal akibat penanganan massa plutonium yang salah. Tidak seperti senjata konvensional, sinar yang intensif, panas, dan daya ledak bukan satu-satunya komponen mematikan bagi senjata nuklir. Diperkirakan setengah dari korban meninggal di Hiroshima dan Nagasaki meninggal setelah dua hingga lima tahun setelah pemaparan radiasi akibat bom atom.
Kecelakaan radiologi dan nuklir sipil sebagian melibatkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Yang paling sering adalah pemaparan nuklir terhadap para pekerjanya akibat kebocoran nuklir. Kebocoran nuklir adalah istilah yang merujuk pada bahaya serius dalam pelepasan material nuklir ke lingkungan sekitar. Yang paling terkenal adalah kasus Three Mile Island di Pennsylvania dan Chernobyl di Ukraina. Reaktor militer yang mengalami kecelakaan yang sama adalah Windscale di Inggris dan SL-1 di Amerika Serikat.
Kecelakaan militer biasanya melibatkan kehilangan atau peledakkan senjata nuklir yang tidak diharapkan. Percobaan Castle Bravo di tahun 1954 menghasilkan ledakan diluar perkiraan, yang mengkontaminasi pulau terdekat, sebuah kapal penangkap ikan berbendera Jepang, dan meningkatkan kekhawatiran terhadap kontaminasi ikan di Jepang. Di tahun 1950an hingga 1970an, beberapa bom nuklir telah hilang dari kapal selam dan pesawat terbang, yang beberapa di antaranya tidak pernah ditemukan. Selama 20 tahun terakhir telah jadi pengurangan kasus demikian.
(Akhmad Khusyairi, ST, M.Eng.)

sumber http://www.nu.or.id/page.php

PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR (Bag. I) PEMANFAATAN TEKNOLOGI NUKLIR



Saat ini pemanfaatan teknologi nuklir telah merambah ke berbagai bidang, namun secara umum pemanfaatan teknologi nuklir dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu untuk kepentingan militer dan kepentingan damai (sipil).

Teknologi nuklir untuk kepentingan Militer.
Mengingat tehnologi nuklir merupakan suatu teknologi maju yang sangat strategis, sejak perang dunia kedua telah dikembangkan senjata pemusnah massal yang berbasis pada teknologi nuklir, yag dikenal dengan senjata nuklir (nuclear weapon) dan peralatan perang berbasis teknologi nuklir salah satunya adalah kapan selam nuklir.

Senjata Nuklir.

Senjata nuklir adalah salah satu alat pemusnah masal yang mendapatkan daya ledak (daya hancur) dari reaksi nuklir, baik reaksi fisi atau kombinasi dari fisi dan fusi. Keduanya melepaskan sejumlah besar energi dari sejumlah massa yang kecil, bahkan senjata nuklir mini dapat menghancurkan sebuah kota dengan ledakan, api, dan radiasi. Sejak berakhirnya perang dunia kedua, badan internasional seperti PBB, dalam hal ini ditangani secara khusus oleh IAEA, berusaha untuk mengendalikan penggunaan dan pengembangan teknologi nuklir sebagai senjata pemusnah massal.
Pada Perang Dunia kedua, Amerika membiayai sebuah proyek rahasia yang bernama Manhattan Project, proyek ini mempunyai tujuan membuat senjata nuklir berdasarkan pada setiap jenis unsur belah (fissile material). Dalam pelaksanaan proyek tersebut, pada tanggal 16 Juli 1945 Amerika Serikat telah meledakkan senjata nuklir pertama dalam sebuah percobaan dengan nama sandi "Trinity", yang diledakkan dekat Alamogordo, New Mexico. Percobaan ini bertujuan untuk menguji cara peledakkan senjata nuklir.
Di luar kepentingan percobaan proyek, Bom uranium pertama diberi nama Little Boy, diledakkan di kota Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan peldakkan bom plutonium Fat Man di Nagasaki. Sejak diledakkannya Fat Man, jepang bertekuk lutut pada sekutu dan berakhirlah Perang Dunia Kedua.

Sejak peledakkan tersebut, tidak ada senjata nuklir yang dilepaskan secara ofensif. Namun, perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata pemusnah terjadi. Empat tahun berikutnya, pada 29 Agustus 1949, Uni Soviet meledakkan senjata fisi nuklir pertamanya. Inggris mengikuti pada tanggal 2 Oktober 1952, Prancis pada 13 Februari 1960, dan Cina pada 16 Oktober 1964.
Berbda dengan senjata pemusnah konvensional, senjata nuklir masih mempunyai efek mematikan hingga 2-5 tahun setelah diledakkan disamping korban tewas sesaat setelah diledakkan. Setengah dari korban yang tewas di Hiroshima dan Nagasaki meninggal dua lima tahun setelah ledakan nuklir yang diakibatkan oleh paparan radiasi.

Disamping senjata (bom) nuklir, senjata pemusnah masal lainnya yang berbasis teknologi nuklir adalah Senjata radiologi. Senjata radiologi adalah tipe senjata nuklir yang dirancang untuk menyebarkan material nuklir yang berbahaya ke wilayah musuh. Senjata tipe tidak memiliki kemampuan ledakan seperti bom fisi atau fusi, namun mengkontaminasi sejumlah besar wilayah untuk membunuh banyak orang. Senjata radiologi tidak pernah dilepaskan karena dianggap tidak berguna bagi angkatan bersenjata konvensional. Namun senjata tipe ini meningkatkan kekhawatiran terhadap terorisme nuklir.

Sejak tahun 1945 hingga tahun 1963, lebih dari 2000 percobaan nuklir dilakukan. Pada tahun 1963, seluruh negara pemilik dan beberapa negara non pemilik senjata nuklir menandatangani Limited Test Ban Treaty, yang berisi bahwa mereka tidak akan melakukan percobaan senjata nuklir di atmosfer,bawah air, atau luar angkasa. Perjanjian ini masih mengijinkan percobaan nuklir bawah tanah. Prancis melanjutkan percobaan nuklir di atmosfer hingga tahun 1974, Cina hingga tahun 1980. Percobaan bawah tanah terakhir oleh Amerika Serikat dilakukan pada tahun 1992, Uni Soviet di tahun 1990, dan Inggris di tahun 1991, sedangkan Prancis dan Cina hingga tahun 1996. Setelah mengadopsi Comprehensive Test Ban Treaty di tahun 1996, seluruh negara tersebut telah disumpah untuk menghentikan seluruh percobaan nuklir. India dan Pakistan yang tidak termasuk ke dalam negara-negara tersebut melakukan percobaan nuklir terakhirnya di tahun 1998.

Senjata nuklir adalah senjata yang paling mematikan yang pernah diketahui. Ketika Perang Dingin, dua kekuatan besar memiliki sejumlah besar persenjataan nuklir yang cukup untuk menghancurkan ratusan juta orang. Berbagai generasi manusia hidup dalam bayang-bayang penghancuran oleh nuklir, direlfeksikan dalam film-film seperti Dr. Strangelove dan Atomic Cafe.

Kapal Selam Nuklir
Kapal Selam Nuklir (KSN) adalah kapal selam yang pengoperasiannya menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber tenaga. KSN menggunakan reaktor air bertekanan atau PWR (pressurizer water reactor) sebagai sumber tenaga memutar turbin utama yang menggerakkan baling-baling serta motor elektrik pengisi baterai yang menghasilkan listrik untuk berbagai keperluan. Berbeda dengan kapal selam diesel, kapal selam nuklir tidak perlu muncul ke permukaan untuk menghisap udara seperti yang dilakukan kapal selam diesel yang memerlukan udara dalam pembakaran bahan bakarnya. Keunggulan KSN terletak pada masa operasionalnya serta lebih bertenaga meskipun kapal selam mempunyai ukuran besar dan harus dalam kondisi menyelam, uranium sebagai bahan bakar dari reaktor dapat diganti setelah 3 tahun pemakaian. Faktor penghambat operasional kapal selam nuklir adalah kebutuhan atau suplai logistik awak kapal.
KSN pertama dibuat tahun 1951, yang dipelopori oleh seorang perwira AL Amerika Serikat,Kapt. Hyman G. Rickover.  Karya pertama nya adalah: USS Nautilus (1951)Yang revolusioner dari KSN adalah penggunaan reaktor nuklir untuk membangkitkan tenaga gerak propeller dan pengisian (recharge) battere-battere yang akan digunakan oleh motor listrik. Jadi posisi mesin diesel diambil alih oleh Reaktor Nuklir Mini. Sedang motor listrik tetap dipertahankan.

Keuntungan penggunaan tenaga nuklir sangat besar.
• Pertama, sistem pembangkit nuklir (reaksi fusi atom uranium) tidak lagi memerlukan sirkulasi udara. Bisa dilakukan dibawah air. Dengan demikian KSN tidak perlu lagi sering muncul ke permukaan. Sebuah KSN bisa mengelilingi dunia dalam tempo 2 bulan tanpa muncul kepermukaan.
• Kedua, hemat bahan bakar (uranium). KSN tidak perlu mengisi bahan bakar dalam waktu yang lama. KSN milik Amerika bisa beroperasi 25 tahun tanpa penggantian bahan bakar. Setidaknya komponen yang memerlukan penggantian adalah battere (accu) yang sudah lemah atau rusak

Cara kerja:
Pada prinsipnya, dalam pengoperasian KSN tidak diberlakukan lagi prosedur pengalihan pembangkit dari Mesin diesel ke Mesin listrik seperti yg berlaku pada Kapal Selam Konvensional (KSK). Akan tetapi prinsip kerja timbul-tenggelam KSN masih sama dengan Kapal Selam Konvensional, yaitu dgn mekanisme pengisian dan pengosongan Ballast Tank. Prinsip ini dibuat pertama kali oleh Robert Fulton (1805).
(Akhmad Khusyairi, ST. M.Eng.)

sumber http://www.nu.or.id/page.php